Anda akan diarahkan dalam 3 detik...

::: Klik LEWATI jika tidak diarahkan secara otomatis :::

AdBlock terdeteksi! Waktu menunggu diperpanjang detik. Matikan AdBlock untuk mendapatkan link lebih cepat.

Posisi Transmisi yang Benar Pakai Mobil Matik di Tanjakan

Pengemudi wajib memperhatikan perpindahan posisi tuas transmisi pada mobil matik, sesuai dengan kebutuhan. Kekeliruan dalam memposisikan tuas transmisi bisa berakibat fatal.

[FOTO]

Selain membutuhkan tenaga dan torsi besar, saat mobil menanjak juga wajib dioperasikan dengan benar agar tidak celaka. Lantas, seperti apa posisi tuas transmisi yang benar saat stop and go di tanjakan?

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan saat mobil terjebak macet di tanjakan, maka ada beberapa kondisi mulai dari kendaraan berhenti hingga mau melaju kembali.

“Bila mobil berhenti cukup lama, artinya pengemudi harus memindahkan tuas transmisi ke netral agar tidak merusak komponen, khususnya keausan kampas kopling, gantinya mobil ditahan dengan menarik rem tangan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan, menahan mobil di tanjakan dengan setengah kopling untuk mobil manual bisa membuat kampas kopling cepat aus dan terbakar, maka cara ini bisa dikatakan tidak tepat.

“Menahan mobil matik di tanjakan dengan posisi tuas di D juga sama, lama-lama akan membuat kampas forward clutch aus, putaran mesin yang tinggi akan membuat oli transmisi overheat, dan performanya menurun,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, bila mobil belum dilengkapi auto brake hold, menginjak pedal rem dalam waktu lama akan meningkatkan risiko mobil meluncur ke bawah.

“Berkendara dalam kondisi macet saya kira melelahkan, bila kaki pengemudi dipakai menahan pedal rem dalam waktu lama, maka akan lebih cepat capek dan pegal, akan lebih nyaman dan aman menarik rem tangan” ucap Hardi.

Saat mobil hendak jalan, menurut Hardi, konsumen wajib memperhatikan posisi tuas transmisi sebelum memacu kendaraan dengan menginjak pedal gas dalam-dalam.

“Jangan sampai niat mau maju, tapi posisi tuas transmisi masuk ke R, begitu pedal gas diinjak mobil bukannya menanjak tapi justru mundur, ini fatal, tapi dalam kondisi panik bisa terjadi,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan pengendara mobil matik bisa menggunakan posisi 1/L/S/D2 untuk memulai melaju di tanjakan. Sementara mobil manual bisa pakai gigi percepatan 1, serta memperhatikan putaran mesin dan pelepasan pedal kopling secara perlahan.

“Jangan injak pedal gas terlalu dalam, namun secukupnya saja antara 2.000 - 3.000 Rpm, ikuti laju mobil semampunya masih jalan sampai mana, bila dirasa sudah ringan, segera pindah ke gigi lebih tinggi untuk mobil manual, untuk matik bisa kembali ke D,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, putaran mesin berlebihan tidak diperlukan karena hanya akan membuang BBM. Sementara laju mobil tetap pelan, karena terbatas oleh rasio percepatan pada gearbox.

“Bakal muncul cek engine incorrect ratio, karena putaran poros input lebih tinggi dari perhitungan seharusnya, ketika putaran mesin terlalu tinggi di takometer bisa memicu selip, kampas lebih rawan aus,” ucap Hardi.

Klik LEWATI untuk melanjutkan